Hai Sobat,
Pernahkah mengalami tiba-tiba ada pemberitahuan sejumlah uang masuk ke rekening kita, melalui sms banking?
Senang atau enggak, nih?
Eits, jangan senang dulu, pastikan lagi apakah betul itu memang untuk kita! Bukannya menolak rezeki, namun dikhawatirkan justru akan menjadi masalah yang menyulitkan kita ke depannya. Iya, enggak, sih?
Nah, beberapa minggu lalu saya mengalami hal tersebut. Menerima sejumlah uang yang cukup besar bagi saya. Rasa gelisah pun melanda, karena merasa tidak melakukan perjanjian kerjasama, atau juga menjual produk apa-apa. Hingga saya pun teringat bahwa besar nominal itu sama persis dengan besar nominal sewa rumah saya.
Semenjak penugasan suami ke Samarinda, rumah kami di Sidoarjo memang kami sewakan. Setelah beberapa bulan kosong, akhirnya ada sebuah perusahaan yang berminat untuk menyewa selama satu tahun. Singkat cerita perjanjian sewa menyewa antara kami dengan perusahaan pun akhirnya dibuat. Mengingat kami tidak berada dalam satu kota, komunikasi hanya dilakukan melalui telepon dan pesan singkat dengan salah satu perwakilan karyawan perusahaan tersebut, yang menempati rumah kami. Setelah dua set kunci rumah kami kirimkan, biaya sewa rumah berikut dengan email perjanjian sewa pun segera mereka kirimkan dan kami terima pada hari yang sama. Sejumlah biaya sewa telah kami terima dengan bukti pesan singkat yang masuk dari sms banking saya.
Nah, sebulan kemudian, kembali saya menerima pemberitahuan dari sms banking dengan nominal yang sama. Tak ingin menyimpan beban pikiran terlalu lama, saya pun segera menuju bank, dan melaporkannya pada bagian Customer Service. Saya pun meminta bantuannya untuk dikeluarkan rekening koran atas no rekening saya.
Rekening koran adalah ringkasan transaksi keuangan pada rekening milik individu maupun perusahaan, yang terjadi pada periode tertentu. Fungsinya adalah agar nasabah mengetahui dengan detail setiap transaksi. Jelas ini sangat membantu nasabah terutama yang memiliki usaha online, yaitu untuk mengetahui laporan keuangannya secara lebih detail dibandingkan dengan yang tertera pada buku tabungan. Oiya, tapi Bundsist jangan baper ya, kalau ditanya petugas untuk keperluan apa meminta rekening koran, karena selain untuk keamanan juga sudah menjadi standar prosedur pelayanan mereka.
Asumsi saya, dalam rekening koran akan tertulis semua data pengirim, dimulai dari nama, no rekening berikut nama bank, dan keperluan atau keterangan pengiriman. Namun, ternyata itu tidak sepenuhnya benar. Ketika saya lihat hasil print out rekening koran memang tampak nama perusahaan pengirim berikut jumlah uang yang dikirimkan. Tetapi tidak tertulis no rekening dan nama bank-nya, karena pengiriman lintas bank memang seperti demikian adanya. Berbeda bila kita melakukan pengiriman pada bank yang sama, tentu akan tampak data detailnya. Akhirnya saya tidak bisa langsung mengembalikan kelebihan biaya sewa yang telah dikirimkan dua kali ke saya.
Setelah saya hubungi langsung pihak perusahaannya dan meminta informasi no rekening berikut nama bank. Ternyata pihak Bank Mandiri juga meminta alamat pasti bank penerima. Penulisan nama berikut alamat bank penerima wajib ditulis oleh nasabah dengan benar. Termasuk tanda spasi ataupun tanda baca bila ada, karena disampaikan bahwa sistem sangat peka terhadap hal tersebut.
Satu lagi yang perlu diingat yang menjadi pelajaran saya ke depan. Bahwa kolom keperluan atau keterangan yang ada di bagian bawah form transfer lebih baik di tulis ulang nama penerima, karena ternyata begitu dilihat pada print out rekening koran nama penerima yang sudah saya tulis sesuai kolom nama penerima tidak muncul. Justru yang muncul hanya keterangan bahwa biaya ini adalah untuk keperluan pengembalian kelebihan biaya sewa. Saya sedikit kecewa karena tidak sesuai harapan dimana akan tampak nama penerima pada hasil print out rekening koran.
Ada baiknya ke depan saya lebih proaktif menanyakan terlebih dahulu apa saja yang harus ditulis apabila kita menginginkan keterangan tersebut tertera dalam rekening koran. Demikian sedikit berbagi pengalaman saya,
semoga bermanfaat dan tidak ada yang mengalami seperti saya. Salam hangat,
Pernahkah mengalami tiba-tiba ada pemberitahuan sejumlah uang masuk ke rekening kita, melalui sms banking?
Senang atau enggak, nih?
Eits, jangan senang dulu, pastikan lagi apakah betul itu memang untuk kita! Bukannya menolak rezeki, namun dikhawatirkan justru akan menjadi masalah yang menyulitkan kita ke depannya. Iya, enggak, sih?
Nah, beberapa minggu lalu saya mengalami hal tersebut. Menerima sejumlah uang yang cukup besar bagi saya. Rasa gelisah pun melanda, karena merasa tidak melakukan perjanjian kerjasama, atau juga menjual produk apa-apa. Hingga saya pun teringat bahwa besar nominal itu sama persis dengan besar nominal sewa rumah saya.
Semenjak penugasan suami ke Samarinda, rumah kami di Sidoarjo memang kami sewakan. Setelah beberapa bulan kosong, akhirnya ada sebuah perusahaan yang berminat untuk menyewa selama satu tahun. Singkat cerita perjanjian sewa menyewa antara kami dengan perusahaan pun akhirnya dibuat. Mengingat kami tidak berada dalam satu kota, komunikasi hanya dilakukan melalui telepon dan pesan singkat dengan salah satu perwakilan karyawan perusahaan tersebut, yang menempati rumah kami. Setelah dua set kunci rumah kami kirimkan, biaya sewa rumah berikut dengan email perjanjian sewa pun segera mereka kirimkan dan kami terima pada hari yang sama. Sejumlah biaya sewa telah kami terima dengan bukti pesan singkat yang masuk dari sms banking saya.
Nah, sebulan kemudian, kembali saya menerima pemberitahuan dari sms banking dengan nominal yang sama. Tak ingin menyimpan beban pikiran terlalu lama, saya pun segera menuju bank, dan melaporkannya pada bagian Customer Service. Saya pun meminta bantuannya untuk dikeluarkan rekening koran atas no rekening saya.
Rekening koran adalah ringkasan transaksi keuangan pada rekening milik individu maupun perusahaan, yang terjadi pada periode tertentu. Fungsinya adalah agar nasabah mengetahui dengan detail setiap transaksi. Jelas ini sangat membantu nasabah terutama yang memiliki usaha online, yaitu untuk mengetahui laporan keuangannya secara lebih detail dibandingkan dengan yang tertera pada buku tabungan. Oiya, tapi Bundsist jangan baper ya, kalau ditanya petugas untuk keperluan apa meminta rekening koran, karena selain untuk keamanan juga sudah menjadi standar prosedur pelayanan mereka.
Asumsi saya, dalam rekening koran akan tertulis semua data pengirim, dimulai dari nama, no rekening berikut nama bank, dan keperluan atau keterangan pengiriman. Namun, ternyata itu tidak sepenuhnya benar. Ketika saya lihat hasil print out rekening koran memang tampak nama perusahaan pengirim berikut jumlah uang yang dikirimkan. Tetapi tidak tertulis no rekening dan nama bank-nya, karena pengiriman lintas bank memang seperti demikian adanya. Berbeda bila kita melakukan pengiriman pada bank yang sama, tentu akan tampak data detailnya. Akhirnya saya tidak bisa langsung mengembalikan kelebihan biaya sewa yang telah dikirimkan dua kali ke saya.
Setelah saya hubungi langsung pihak perusahaannya dan meminta informasi no rekening berikut nama bank. Ternyata pihak Bank Mandiri juga meminta alamat pasti bank penerima. Penulisan nama berikut alamat bank penerima wajib ditulis oleh nasabah dengan benar. Termasuk tanda spasi ataupun tanda baca bila ada, karena disampaikan bahwa sistem sangat peka terhadap hal tersebut.
Satu lagi yang perlu diingat yang menjadi pelajaran saya ke depan. Bahwa kolom keperluan atau keterangan yang ada di bagian bawah form transfer lebih baik di tulis ulang nama penerima, karena ternyata begitu dilihat pada print out rekening koran nama penerima yang sudah saya tulis sesuai kolom nama penerima tidak muncul. Justru yang muncul hanya keterangan bahwa biaya ini adalah untuk keperluan pengembalian kelebihan biaya sewa. Saya sedikit kecewa karena tidak sesuai harapan dimana akan tampak nama penerima pada hasil print out rekening koran.
Ada baiknya ke depan saya lebih proaktif menanyakan terlebih dahulu apa saja yang harus ditulis apabila kita menginginkan keterangan tersebut tertera dalam rekening koran. Demikian sedikit berbagi pengalaman saya,
semoga bermanfaat dan tidak ada yang mengalami seperti saya. Salam hangat,